Fenomena Pengendara Kendaraan di Indonesia

Mengamati fenomena belakangan ini yang sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat yaitu bertransportasi. baik kendaraan pribadi maupun umum, sebenarnya sudah lama topik yang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat dan ingin juga mengulasnya dari perspektif saya sendiri.
Transportasi sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa lepas dari kehidupan masyarakat karena segalanya menjadi mudah dan cepat dengan bantuan transportasi sebagai wadah untuk menghubungkan satu tempat ke tempat yang lain. Sehingga bukan hal yang asing bila banyak orang yang membeli kendaraan pribadi demi kelancaran beraktifitas, walau tak sedikit pula yang lebih memilih kendaraan umum yang terbilang lebih murah.
Tapi dari semua itu ada hal yang sering kita lewatkan mengenai transportasi ini, yaitu apakah semua orang yang mengendarai kendaraan paham mengenai rambu-rambu lalu lintas? karena dilihat dari fenomena belakangan dan menurut pengalaman pribadi saya sendiri, banyak sekali kasus-kasus tentang pengendara di tengah masyarakat. misalnya pengendara yang ugal-ugalan, anak SD yang diperbolehkan menyetir motor, kendaraan yang menerobos lalu lintas sehingga membuat kemacetan di jalan atau bahkan kecelakaan, malah yang beberapa waktu lalu viral di kalangan pengguna sosial media tentang ibu-ibu yang yang menyalahkan lampu sen kenan tapi belok kiri, hingga banyak meme yang menyindir "Emak-emak tak pernah salah" atau "Ibu-ibu adalah penguasa jalanan", hingga ada kejadian belakangan ini yang lebih fenomenal yaitu ibu-ibu yang menerobos cor beton basah di jalanan sehingga motornya terjebak dan tak bisa keluar. "Niatnya nyalip biar lebih cepat malah kecemplung di cor basah". :)
Lalu sebenarnya apa akar dari segala permasalahan ini? itu yang sering saya tanyakan, kok bisa lalu lintas di negeri ini tak dapat terkontrol walau banyak polisi bertebaran dimana-mana. Sebenarnya  jawaban yang saya dapat cukup sederhana "Orang-orang banyak yang tidak belajar tentang cara berlalu lintas." memang benar, bahkan menurut pengalaman saya pribadi jarang sekali ada pelajaran mengenai caranya tertib berlalu lintas bahkan saya belajar pun lewat internet, dari sejak saya SD hingga kuliah, tak pernah ada yang meta pelajaran berlalu lintas dan mungkin kebanyakan orang akan merasakan hal yang sama. Padahal ilmu itu yang kita butuhkan di masyarakat. Mereka yang belajar hanya segelintir orang yang menekuni bidang transportasi bukan kalangan umum dan awam seperti kita yang baru lulus SMA. Lalu apa mereka yang naik kendaraan itu punya SIM? bukankah SIM adalah bukti bahwa kita diizinkan oleh negara untuk mengemudi?
Memang sebagian dari pengemudi itu mempunyai SIM, tapi SIM di Indonesia sangat udah didapatkan bahkan tanpa test sekalipun. Karena ada istilah calo kita cukup membayar sejumlah uang dan kita mendapatkan SIM secara cuma-cuma bahkan tanpa test. Woow... (saya bukan ingin promosi, tapi ini salah satu fenomena yang kurang baik dan tidak layak dicontoh).
Lalu apa mereka yang punya SIM bisa berkendara dengan baik? Nah, itulah yang sering menjadi pertanyaanya. Di Indonesia, punya SIM bukan berarti bisa berkendara dan berlalu lintas, tapi malah menjadi barang antik untuk menghindari razia polisi di jalan.
Dari beberapa cerita dari teman saya yang berada di Eropa. Membuat SIM disana sangat susah karena mereka harus sekolah paling tidak 3 bulan lamanya dan biayanya pun tak murah, sehingga dapat dipertanggung jawab kan dengan seksama. Kalau kita perhatikan pula di kartun Spongebob, ia sekolah mengemudi tak tak pernah lulus. Seperti itulah gambaran membuat SIM disana. (saya bukan membandingkan antara orang Indonesia dengan Eropa hanya saja mungkin ada beberapa aturan baik yang dapat ditiru).
So, sejauh ini ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan pendek ini, yaitu menjadi warga negara yang baik bukan hanya selalu meniru apa-apa yang ada di masyarakat khususnya hal negatif, tapi cobalah melakukan hal yang benar mulai dari diri sendiri. Melakukan sesuatu tanpa ilmu sama halnya dengan kita jalan di tengah kegelapan karena sesungguhnya ilmu apapun itu yang baik di kehidupan kita adalah cahaya yang mampu menerangi perjalanan hidup manusia.

-Sekian dan semoga bermanfaat, tunggu tulisan lainnya di blog ini-

Komentar